Senin, 01 Januari 2018

Benda Bersejarahku

Bonjour good readers, 
Happy new year 2018 for you all guys...
Nah, tahun baru kali ini kalian hang out kemana aja nih? Pasti seru banget. 
Tahun baru kali ini aku cuman di rumah aja, bersih-bersih rumah (siapa tahu jodoh dateng kerumah,  eehh). Nah, waktu aku bersihin kamarku, ngga tahunya aku nemuin sebuah buku diary. Yaa, ini buku diary ku yang udah lama banget ngga terjamah olehku sejak beberapa tahun yang lalu (udah lama banget men aku ngga jumpa nih buku diary).


  Nah, gambar diatas merupakan buku diary sewaktu aku mendapat hadiah ulangtahun. Hanya itu saja yang aku punya sekarang, karena buku diary yang lainnya aku sama sekali tidak tahu keberadaannya karena keteledoranku menaruhnya. Dengan adanya buku diary, aku bebas berekspresi dengan huruf abjad. Tidak ada batasan untuk aku membuat sebuah tulisan, dan itu juga butuh yang namanya sebuah "pembiasaan" dalam menulis. Tujuannya, agar menjadikan tulisan kita lebih baik dari yang sebelumnya. Walau sekarang tidak menulis di buku diary lagi, setidaknya masih ada blog ini yang menjadi wadah untuk menulis. 
     Seingatku, buku diary itu ketika aku kelas 5 SD. Sayangnya, dulu tulisannya banyak yang aku robek. So, hanya tinggal beberapa cerita aja yang masih tersimpan dengan bahasa yang bisa dibilang masih unyu-unyu banget kayak aku (ma'acih, eehh). Aku geli saat membacanya ulang. Ternyata seperti ini, seperti itu gaya menulisku dulu. Ya, bisa dibilang masih amburadul (wajar aja sih, tulisan anak yang masih bau jahe, eehh).  Ya, pokoknya lucu lah gaya penulisannya. 
   Aku mulai menulis sebenarnya sejak kelas 3 SD. Dulu setiap kali aku ulang tahun, mamaku selalu membelikan aku buku diary. Bentuknya pun lucu-lucu. Sejak saat itulah aku gemar menulis tentang kejadian-kejadian yang aku alami. 
       Lama kelamaan, aku jarang banget dan hampir ngga pernah lagi menulis di buku diary. Terakhir aku nulis di buku diary itu kelas 6 SD, kalau ngga ingat sih (ya lupa dong berarti, eehh). Karena dulu banyak faktor juga yang mengakibatkan aku tidak pernah lagi menulis. Mau tau? Mau tau? Idih kepo, haha, bejanda bejanda (eh ladalah, ngapain bawa bawa janda segala). Ya, pokoknya ada aja lah. Maaf ngga bisa menceritakan, ya. So, pada intinya aku ngga nulis sampai aku SMA. Lalu, setengah aktif nulis lagi ya waktu masuk dunia perkuliahan. Waktu itu aku sedikit tertuntut untuk ya minimal lah bisa menghasilkan sebuah tulisan (karena my pak Kaprodi said kalo ngga punya skill nulis, gimana kamu bisa nulis skripsi dengan baik dan benar). Jadi, waktu itu ada Mata Kuliah writing kan (writing tuh nulis), yang ngajar Mata Kuliahnya tuh Bu Endang. Yaps, jadi kami (anak prodi sastra inggris maksudnya) diajarin tentang tahap tahapnya menulis tuh bagaimana dan biar bisa membuat tulisan dengan susunan yang baik dan benar (thanks so so so much bu Endang). Alhamdulillah lumayan lah nilainya (lumayan jelek apa lumayan bagus nih?). Ya, lumayan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lah ya (ehh). Cukup tau lah dengan kemampuan yang belum begitu mahir mengenai tulis menulis. Pokoknya, apa yang ingin aku tulis ya aku tulis aja. Is it a simple way, right?
Sampai sekarang aku masih mencoba mencari benda bersejarahku, biar makin lengkap aja formasi buku diary nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My First Assignment of Journalism Lesson

OSCAR (Orientasi Studi Cinta Almamater) 2017 di Kampus Cinta             Jombang – Kegiatan Orientasi Studi Cinta Almamater (OSCAR) Uni...