Senin, 01 Januari 2018

Asean Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 UNIPDU Jombang




Foto para peserta AYIC saat mengikuti acara pembukaan di Islamic Center (IC) 


Jombang - Asean Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 Unipdu Jombang merupakan sebuah program yang diadakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang diberi mandat oleh negara ASEAN untuk memperingati hari ulang tahun ASEAN ke 50 tahun, yang bertemakan "Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony". Acara tersebut dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada tanggal 28-30 Oktober 2017. Bertepatan dengan itu, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah dalam menyelenggarakan acara tersebut dengan menunjuk Kemenlu sebagai penanggung jawab program AYIC dan Kemenlu menunjuk kota Jombang dan Kampus Unipdu sebagai mitra kerja sama, sehingga ada tiga panitia penyelenggara, antara lain Kemenlu, Unipdu dan Pemkab Jombang. 
            Menurut Ahmad Sholeh Khadafi, selaku Laison Official (LO) AYIC mengatakan bahwa panitia dari Unipdu mengadakan pemilihan panitia LO yang bertugas sebagai tour guide (pendamping) para peserta AYIC selama program ini berlangsung. Peserta program AYIC tercatat dari 22 negara, sehingga bukan hanya dari negara ASEAN saja yang datang melainkan dari berbagai negara diluar ASEAN,  misalnya Hungari, Libya, Maroko, Inggris, Korea Selatan dan masih banyak lagi. 
      Pada hari pertama, acara dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Rangkaian acaranya meliputi seminar di Islamic Center (IC) dan melaksanakan welcoming dinner di Pendopo Jombang. Di hari kedua pun juga masih sama, saat pagi hari mereka mengikuti pelaksaan seminar lalu pada malam harinya para peserta AYIC melakukan culture performance, mereka menampilkan budaya negara mereka masing-masing yang bertempat di Pendopo Jombang. Kemudian, di hari ketiga, mereka melakukan field trip, berkeliling daerah Jombang dan sekitarnya.  "Mereka melakukan field trip ke Taman ASEAN untuk berfoto bersama maupun swafoto. Lalu, dilanjutkan mengunjungi patung Budha yang ada di wilayah Mojokerto. Kemudian, berlanjut lagi ke Gereje Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dan berlanjut lagi ke Desa Ngepeh untuk melihat adanya tiga agama yang memiliki tiga tempat peribadatan di satu tempat yang sama dan berdekatan. Setelah itu, berlanjut ke Klenteng, ke Manik-manik untuk membeli oleh-oleh, ke Makam Gus Dur dan selesai", ujar Ahmad Sholeh Khadafi. (Bibil/FBS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My First Assignment of Journalism Lesson

OSCAR (Orientasi Studi Cinta Almamater) 2017 di Kampus Cinta             Jombang – Kegiatan Orientasi Studi Cinta Almamater (OSCAR) Uni...